TENTANG
NAMA YANG HILANG DI SEBUAH BUKU
tahukah?
nama itu tidak hilang
seperti yang kau perkirakan
ia hanya tidak mau berpindah
dari kampung halamannya
dalam diriku
lalu hidup di lembaran-lembaran buku
yang —meskipun— kutulis
nama itu tidak benar-benar hilang
sebab di satu jalan poros trans provinsi
ia adalah pondasi
untuk rumah kokoh belum berpenghuni
yang —sengaja— kubangun
nama itu sungguh tidak hilang —tidak pernah
ia murni ada
seperti nota perbelanjaan, untuk membuktikan
tombak beracun bisa saja
membunuh ikan di sungai cetek
nan jernih
namun tidak
di palung mariana
yang —selalu— kututup
rapi.
*
—Aida
Radar, Bandung.7.9.13;10:48pm #ilustrasi diambil dari sini
3 comments:
teh aida....
penyair ciyeeee...
I like it ;)
teh aida...
penyair uey..
baguss... alma suka ;)
Ini teh penyair gadungan yang nyangkut di SPs UPI, Alma.
Hihi :D
Post a Comment