TERIMAKASIH,
TELAH TERLAMBAT DATANG
I
mungkin kata-kata memang senjata di
perang-perang dunia
hidup dan mati ada pada pelatuk di ujung telunjuk
darinya, aku mencoba hidup dengan kamu
yang kujadikan balon udara berwarna warni
menghiasi angkasa
juga galeri di pusat kota, memajang kamu
di kanvas kering yang kubuat
sampai orang-orang tahu betul kamu adalah
aku di dalam cermin
oh.. benarkah adanya?
sebenarnya barang paling berharga di
museum yang begitu lama kujaga
telah kuberikan padamu yang menyamar sebagai
pengantar paket
“bawalah nanti sebagai kejutan di
perayaan ulang tahun kota”
pada
hari H, kamu tidak datang...
#MENUJU BAGIAN II, DI MATAHARI PAGI INI ^_^
No comments:
Post a Comment