Friday, October 22, 2010

IBU DAN PUISI


PUISI "IBU" KARYA ZAWAWI IMRON

Pada pertemuan SIMPUL SASTRA FAJAR di ruang redaksi FAJAR di Graha Pena bebrapa bulan lalu, Pak Zawawi Imron, seorang penyair sekaligus kyai asal Madura menjadi pembicara dan berkesempatan membacakan puisi beliau yang berjudul IBU. Puisi ini kata Dr. Ahyar Anwar, dosen sastra Univ. Negeri Makassar jebolah S3 UGM, pernah membuat ratusan mahasiswanya berlumuran airmata. Dan benar saja, Z dan hampir seluruh kepala yang hadir pada waktu itu (bahkan lelaki yang katanya keras airmatanya) sampai segukan menyaksikan Pak Zawawi membacakan puisi IBU-nya. Maka, Z postingkan puisi itu di sini, sekedar berbagi sesuatu yang membuatmu lebih menghargai dan menyayangi sosok IBU. Selamat menyelam... ^_^

IBU

Oleh Zawawi Imron


kalau aku merantau lalu datang musim kemarau

sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting

hanya mataair airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir

bila aku merantau

sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku

di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan

lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaanku

dan ibulah yang meletakkan aku di sini

saat bunga kembang menyemerbak bau sayang

ibu menunjuk ke langit, kemundian ke bumi

aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudera

sempit lautan teduh

tempatku mandi, mencuci lumut pada diri

tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh

lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku

kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan

namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu

lantaran aku tahu

engkau ibu dan aku anakmu

bila aku berlayar lalu datang angin sakal

Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal

ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala

sesekali datang padaku

menyuruhku menulis langit biru

dengan sajakku.

***

Sesaat setelah membaca note K'Faradina Izdhihary "MEMBACA PUISI "IBU" K.H. MUSTOFA BISRI" di FB... ^_^