Sunday, May 17, 2009

Pada suatu kesempatan tiba-tiba sesuatu yang menarik tentang wa

PEKERJAAN TERBAIK BAGI WANITA DI DUNIA


Oleh : Ummu Syahidah A.R Badar*


Pada suatu kesempatan tiba-tiba sesuatu yang menarik tentang wanita muncul dalam benak saya. Secara alami (tanpa dipaksakan) terjadi percakapan dalam kepala saya mengenai wacana itu.

“Apa pekerjaanmu sekarang?” Tanya seorang wanita pada teman lamanya yang juga wanita.

“Pekerjaanku adalah pekerjaan paling terbaik yang pernah ada di dunia ini. Saya seorang wanita karir” jawab temannya.

“Wanita karir? Memang tak bisa diragukan. Dari masa kuliah dulu kamu memang yang menonjol di antara yang lainnya. Apalagi gelar Master juga berhasil kamu gaet. Hebat kamu. Di perusahaan apa kamu berkarir?”

“Saya seorang General Manager di perusahaan keluarga. Saya menjadi pelaksana umum segala perkataan dan perintah direktur. Tentu saja jika perkataan dan perintahnya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip perusahaan. Dan saya juga membawahi anak-anak perusahaan yang mulai berkembang.”

“Wah! Berarti kamu pasti sangat sibuk. Boleh kapan-kapan saya jalan-jalan ke tempat kerjamu?”

Tafadhal, pintu perusahaan akan selalu terbuka untukmu teman.”

Kedua teman lama itu kemudian berpisah.

Beberapa hari kemudian teman sang wanita karir mengunjungi perusahaannya. Temannya itu berdiri di depan perusahaan temannya dengan ekspresi bingung. Ia berulang kali mengecek alamat yang temannya berikan padanya.

“Tidak salah lagi, ini memang alamatnya,” wanita itu bergantian melihat tulisan alamat dengan nomor bangunan di depannya.

“Kok perusahaannya bisa di kompleks perumahan? Industri rumah tangga barangkali? Tapi kenapa rumah ini sunyi sekali? Tidak ada aktivitas perekonomian yang nampak?” wanita itu terus saja kebingungan.

“Ah…aku masuk saja deh. Mungkin aku akan menemukan jawabannya di dalam.”

Ia lalu berjalan mendekati bangunan yang sedari tadi ia perhatikan.

“Assalamu’alaikum,” ujar wanita itu.

“Waalaikumsalam.” Seseorang terdengar menyahut dari dalam rumah.

Klek! Pintu terbuka. Seorang wanita muncul dengan wajah berpeluh. Wanita itu memakai baju rumah panjang dan jilbab kaos yang basah terkena peluh di wajahnya. Ia lah teman wanita itu, sang wanita karir. Sebuah senyuman menghiasi wajahnya di antara peluh.

“Wah… temanku, ayo masuk. Silahkan duduk.”

Wanita itu masuk dan kemudian duduk. Karena tidak bisa lagi menahan rasa ingin tahunya dan karena ia perlu menjawab semua pertanyaan yang ia buat sendiri waktu di luar, maka tanpa basa basi ia langsung menanyakannya.

“Kamu tidak kerja hari ini? Bukankah hari ini awal minggu? Biasanya kan setiap Senin orang-orang di perusahaan sangat sibuk? Kok kamu tidak ke kantor?”

Tuan rumah kembali tersenyum. Ia paham dengan kebingungan temannya.

“Saya kerja kok hari ini. Bahkan setiap hari saya bekerja. Dan saya ke kantor hari ini.”

Kebingungan temannya menjadi double. Bahkan mendekati tripple. Sang wanita karir paham akan kondisi temannya saat ini. Maka menggamit temannya. ia mengajak temannya ke belakang.

“Inilah kantor saya,” kata wanita karir menunjuk dapur, ruang makan, toilet, kamar, ruang keluarga, ruang tamu, dan beranda.

“Inilah pekerjaan General Manager,” wanita karir menggoreng, memotong lauk, menyapu, mencuci, merapikan tempat tidur, dan pekerjaan rumah lainya.

“Inilah Direktur dan anak perusahaan yang saya bawahi,” ujarnya menunjuk foto suami dan anak-anaknya di ruang keluarga.

Sang wanita karir kemudian membawa temannya keluar dan berdiri di depan rumahnya.

“Dan inilah perusahaan saya.” Ia membentangkan kedua tangannya menunjuk tempat ia berkarir. Ia kelihatan sangat bahagia.

Temannya menatapnya. Ia masih bingung. Namun beberapa saat kemudian ia lalu tersenyum pada temannya.

“Saya ingin berkarir sepertimu teman.” Kalimat itu meluncur dari mulutnya.

“Insya Allah… Kamu pasti bisa. Karir cemerlang ini akan dengan senang hati kamu lakoni tanpa beban jika kamu ikhlas karena Allah. Inilah karir terbaik seorang wanita di antara pekerjaan-pekerjaan lainnya. Karir yang hebat tanpa banyak persyaratan. Cukup Ikhlas dan Ridha melayani karena-Nya.”

***

Apa yang bisa kita (wanita) dapatkan dari sepenggal cerita di atas? Apakah apa yang saya rasakan atau pikirkan sebagai seorang wanita dapat pula kalian (para wanita) rasakan dan pikirkan? Entahlah… tapi saya yakin rasa dan pikiran kita pasti sama.

Apakah hal yang paling membahagiakan bagi wanita yang telah menyempurnakan separuh agamanya (menikah)?

Salah satu dari beberapa pertanyaan yang saya ajukan pada wanita-wanita yang telah bersuami dan memiliki anak, semuanya mengatakan jawaban yang sama. Salah seorang dari mereka mengatakan :

“Hal yang paling membahagiakan bagi saya adalah ketika menyiapkan makanan bagi suami dan anak lalu mereka tersenyum menikmati masakan saya, mencuci pakaian keluarga, membersihkan rumah dan menjaganya hingga keluarga nyaman berada di rumah, bisa menjawab pertanyaan yang diajukan anak mengenai tugas sekolahnya, dan melayani suami dengan sebaik-baiknya Sungguh saya tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata kebahagiaan itu. Dan saya belum dapat menemukan rasa yang sama ketika saya bekerja di luar rumah. Wanita yang telah menikah pasti pernah merasakannya.”

Penjelasan di atas sebagaimana hadits Rasulullah SAW :

Setiap kalian adalah seorang penanggung jawab. Masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban atas orang-orang diasuhnya. Seorang suami adalah penanggungjawab. Dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas orang-orang yang diasuhnya. Istri itu penjaga rumah suami dan anaknya, serta ia bertanggungjawab atas semuanya.” (HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim).

Maka, perbuatan terbaik apa yang dapat dipertangungjawabkan seorang wanita di pengadilan Allah kelak selain membahagiakan suami dan anaknya? Dan pekerjaan lain apakah yang paling baik di dunia ini selain menjadi Isteri yang meletakkan suami sebagai imam dalam rumah tangga dan sebagai ibu yang mendidik anak-anaknya dengan ilmu Agama? Berikan bukti nyata bila ada. Namun saya cukup yakin belum ada. dan mungkin tidak akan ada. Wallahualam.


(Untuk dua Idola tercinta di Tidore, Kalianlah inspirasiku)

***


No comments: