Wednesday, August 26, 2015

Puisi Alek Subairi

The Classic














EMPAT SORE
Oleh Alek Subairi

:Choirul Wadud, Timur Budi Radja,
Mahendra, and seorang yang tak dikenal

1
Seseorang berangkat mincing pada empat sore
dengan kail nomor 9, and sekantung
cacing bakau yang sehat.
Ada bayang-bayang mujaer, gabus, udang galah
yang senang menerima umpan rendah hati.

Ia mengerti di mana memilih tempat duduk,
mencium udara yang mengirim aroma bunga bangkai,
limbah plastik, dan hewan melata.
Sabarlah sungainya, tenanglah pandangannya
sepilah bahasanya.

Sebab bila air keruh datang, ia
seseorang yang tak berniat melaporkan
pabrik-pabrik bocor, penambang pasir,
bangkai ikan, dan suara-suara terjepit
di palung yang murung.
Sebab ia tahu, berita koran dan televisi
membirukan yang hitam, menghitamkan yang
merah, memutihkan yang
kelam dalam sekali pandang.

2
Seseorang yang lain menemui Asarnya
di depan rumah tanpa bilang-bilang.
Tak mengapa kalau ada yang menerka yang tidak-tidak,
sebab dengan demikian kebajikan tetap di peluknya,
ketika yang lain-lain mabuk dalam prasangka.

Kalau ia sampai di tikungan, dan sore yang segar
mengatakan, berjalanlah lurus dalam niat yang
mengasuh tabahmu. Lalu ia jadi yang ingin
menerima kabar dari yang tersembunyi.

3
Seseorang yang lain lagi, terjebak macet
di jalan A Yani yang terkenal. Ia berdoa kecil-kecil,
semoga makan malam yang ia rencanakan
berjalan sungguh-sungguh.

Jangan ada polisi yang menghalangi jalannya
jangan ada belokan tajam, sehingga ia tak
terseret mampir di warung lain yang
tak mencatat namanya, lalu malamnya jadi
dusta yang menghambat rejeki dan imannya.
Sungguh jangan.

Bukankah Tuhan tak bersama orang yang terburu-buru?

4
Tapi ada yang mengalir ke arah lain,
seperti kaum yang menjalankan ibadah
dengan sembunyi-sembunyi. Biarkan.
Jangan dihalang-halang. Jangan pula diolok-olok.
Sebab kita tak tahu di lubang mana
sunyi mengalir.

2012.

*Puisi ini termaktub dalam Through Darkness to Light, sebuah antologi dwibahasa penulis-penulis Indonesia yang diundang menghadiri Ubud Writers and Readers Festival 2013 di Bali.

Versi Bahasa Inggris puisi ini dapat dibaca di sini
Juga suara saya membacakan versi Bahasa Inggris-nya dapat didengar di sini. ^^
 

No comments: