Saturday, March 01, 2014

Ceritanya Cerita..





Suatu siang di Surabaya, di jalan dekat stasiun Pasar Turi, seorang lelaki mendekati tukang becak yang lagi tidur di dudukan becaknya. Lelaki itu membangunkan Mamas Becak.

Lelaki              : Mas, ke stasiun Turi ya...

Mamas Becak : Oh nggeh. Monggo, Mas. (Turun dari becaknya)

Sebab pernah mendapat wejangan dari seorang kenalannya perihal tukang becak yang curang dan suka menaikkan harga jika tidak ditanyai lebih dulu, lelaki itu bertanya harga menuju ke stasiun Pasar Turi.
Karena telah menjadi profesi selama bertahun-tahun, Mamas becak itu langsung tahu bahwa lelaki itu pastilah orang baru di Surabaya.

Mamas Becak: 20 rebu, Mas.

Lelaki           : (Hmmm... seperti yang saya kira. Untung saya patuhi wejangan teman itu. *kata hatinya*) Waaahhh... Mahal banget, Mas! Biasanya juga nggak sampai segitu.

Mamas Becak   : Nggak sampai segitu gimana, Mas? Lha wong tarifnya emang segitu.

Lelaki              : Wah... Kemahalan, Mas. Kan jalurnya dekat aja nih. Tuh, saya bahkan bisa ngelihat stasiun Turi dari sini. (menunjuk stasiun)

Sang Mamas Becak mendengus. Matahari sedang panas-panasnya. Lalu pelan-pelan didekatinya lelaki itu dan berhenti di depan telinganya. (Untuk efek dramatisasi. qeqeqe) Mamas Becak itu kemudian berbisik:

"Mas, entar kalau malam, bulan juga dekat." (menunjuk langit)

Lelaki itu menganga melihat Mamas Becak.

-selesai-

*


Hohohoho... :D
Saya sampai memegang perut saat seorang dosen menceritakan ini di pertemuan pertama sebuah mata kuliah. Lucu sekali. hihihi...

Redaksi Pak Dosen yang bercerita tentu saja tidak seperti apa yang saya tulis di atas. Stasiun pun karena saya lupa apa namanya yang diceritakan Pak Dosen, saya memilih salah satu stasiun saja di Surabaya. Tapi secara maksud, begitulah kira-kira. Dalam pikiran saya setelah "Lelaki itu menganga melihat Mamas Becak": Lelaki itu menganga mungkin karena kaget, ada filsuf menyamar jadi tukang becak kali ya?" (Abaikan isi pikiran saya ini. Hehe...)

Jadi kesimpulannya adalah... (mana yang benar?) ^_^ >> intermezzo<<
a. Yang dekat belum tentu dekat
b. Yang jauh belum tentu dekat
c. Yang dekat belum tentu jauh
d. Yang jauh belum tentu jauh.

#Ilustrasi dari sini



1 comment:

Unknown said...

yah, yg dekat itu pasti memang dkat lah, begitu pula sebaliknya. standar kebenaran itu ada, cmn kadang konteksnya berbeda bg stiap org yg memang sdh dipengaruhi dgn kepentingan masing2.