Setelah menangisi sepi yang mengintai berhari-hari, mendatangi buku-buku adalah obat mujarab yang saya pilih. Karena kantong mahasiswa yang tipis, maka tidak bisa tersenyum manis di kasir dengan menggenggam buku-buku sastra incaran. Pilihannya ya membaca di tempat, lalu mengabadikan kata-kata dalam telepon genggam. Hmm... Rasanya menyenangkan sekali. :D
Ini satu halaman kata-kata di cerpen Humsafar (Belahan Jiwa) karya Hanny Kusumawati yang masuk dalam handphone, dari buku kumpulan cerpen Perempuan yang Melukis Wajah.
Bagaimana perasaanmu membaca potret kata-kata itu?
d^_^b
No comments:
Post a Comment