Monday, July 16, 2012

Kamu. Sekali Lagi...












PUISI DAN PERTEMUAN KITA

“kita akan lama berpisah, ya?”
“mungkin. akankah kau merindu?”
“tentu. kapan kita bisa bertemu lagi?”

hari itu,
setelah matahari berhenti terbit di mata kita,
sampai hari ini
menjadikanmu puisi
adalah caraku mengatur setiap pertemuan
denganmu.

(AR, Jogjakarta, 16.7.12;12.21pm)

Tuesday, June 26, 2012

Hmm... Puisi...
















BUKAN PERTEMUAN

seingatku,
kita tidak pernah bertemu
hari itu

meski kopi yang dihidangkan pelayan cafe
di meja yang sama,
tegukan terakhirnya menggelinjang di mataku dan -mu.

aku tahu betul!
hari itu, di jam yang sama,
kau berada di utara dan aku meranjak menuju selatan.
mana mungkin kita bertemu, kan?


walau ada pembicaraan dan tawa selingan,
ketika tanganku dan -mu bersentuhan
di dalam sebuah piring kaca
berisi brownis keju yang kita suka


aku hanya tahu
memoriku masih kosong.

dan kita memang tidak pernah bertemu
hari itu
*

- AR, 25.6.12;10:12 -

Tuesday, June 05, 2012

Mari Berpuisi


ALUR
 
seperti roda yang berlari,
ada masa ketika langit tak boleh berwarna
kecuali hitam di bawah mata-mata.
rembulan cukup purnama.
setiap wajah mencari jalan setapak
ditemani lampu minyak raksasa
meski begitu laut tetap berkilau
setiap kali cakrawala
melahirkan bayi yang masih memerah.
berkali-kali.

- AR, 4.6.12; 08:10 pm -