
MARIMOI NGONE FUTURU
-Aida Radar-
pagi itu surya mekar di mata sahara
kita
menjadi amoeba.
kau memilih itu, dia di sini
mereka berlari ke sana
aku beterbangan ke segala penjuru
di sana —di sahara
kita mengenal angin, badai, hujan, hutan
pasir, kerikil, batu, awan dan langit biru
kita mengeja warnawarna
kadang warna itu melengkung
seperti pelangi. indah sekali
kadang warna itu redup
dimakan mendung. gelap sekali
kita semestinya adalah semut
ketika garis merah tuntut
tangan menempel di hati.
demikian, jika
darah mengalir dari hulu yang sama
kita telah menjadi amoeba, namun
bolehkah diakadkan dengan semut?
sunnatullah berbisik
“marimoi ngone futuru —bersama kita kuat”!
karena
ada setumpuk cerita yang mesti kita paku di dinding rumah.
***
Makassar, 12 Januari 2011
*Marimoi Ngone Futuru adalah bahasa Ternate yang berarti (kurang lebih), “Bersama kita kuat” . Dijadikan sebagai filosofi hidup masyarakat Maluku Utara.
No comments:
Post a Comment