MALAIKAT DAN SETAN
Oleh Aida Radar
Ada malaikat menyapaku di pagi mendung itu, dan tak lama dibabtislah aku menjadi malaikat sepertinya
Sejurus depan aku hidup dalam dunia malaikat.
Lama,
Aku adalah malaikat sampai entah
Kemarin , ada setan datang bertamu di malam yang hujan mengguyur hingga basah kuyup
Kusuguhi ia teh tanpa gula dan menjalarkan keramahan hangat.
Bukankah begitu sejatinya tamu dilayani?
Esoknya, dimintai aku memakai jubahnya asal sejenak saja
Aku menolak
Ia memaksa
Aku tetap menolak
Ia memelas dengan airmata
Aku luluh. Aku akan memakai jubahnya. Bukankah aku malaikat?
Sehabis kedatangan setan aku menjadi dua.
Aku adalah malaikat. Aku adalah setan
Ketika aku akrab dengan malaikat, orang-orang mengembang senyum selebar daun pisang di depan wajahku
Tapi mengapa mata mereka langsung mencela ketika setan menggilirkan keberadaannya dalam diriku?
***
Puisi ini menjadi juara II
Lomba tulis puisi Kompetisi Bahasa dan Sastra Indonesia (KOBSI)
Unismuh 2011
No comments:
Post a Comment