Saturday, November 28, 2009

Episode Kabut.



Untuk Kakak Tercinta Yang Telah Berpulang

“Almh. Nurafni Hi. Abdulbar”

-Aida Radar-


Kakak...

Aku tak pernah punya firasat

Apalagi menduga adanya gelagat

Bahwa kau kan pergi begitu cepat

Beranjak tinggaliku dalam pekat

Kakak...

Aku tahu di balik senyum itu

Kau menyimpan tangis sendu

Aku tahu di antara tawa jenaka itu

Kau menutup rapat rasa sakitmu

Kakak...

Kini derita yang kau pendam sendiri

Menemukan tempat bermuara abadi

Dalam balutan seragam sutra putih

Kau siap meraih pangkuan Illahi Rabbi

Kakak...

Riak tangis sanak kerabat menghantar

Kau yang terbaring kaku dalam keranda

Menuju rumah pembaringan terakhir

Ke asal mula kau, aku dan mereka ada

Kakak...

Sungguh tiada sanggup aku terima takdir ini

Jujur sulit kupahami ketentuan dari-Nya

Namun itulah kenyataan di depan mata

Maka Ikhlas dan sabar kucoba tanamkan di jiwa

Kakak...

Akan kutemui kau dalam imaji

Akan kurangkai betapa besarnya

Cintaku padamu dalam do’a

Salam rindu padamu juga akan kukirimi

Lewat sujud panjangku pada-Nya yang berkuasa

Maka kakak...

Hari ini selamat jalan kuucapkan padamu.

***

Makassar, 25 November 2009

Di Sore berkabut yang benar-benar mengabur pandangan.


No comments: