Sunday, March 31, 2013

MALAM INI...




















BUTA AKSARA

wajahku adalah sepotong papan pengumuman
tanpa informasi jika mulai punya keinginan membaca riak laut
yang sengaja kautulis menggunakan gasing berisi peta
menuju ke keberadaanmu yang tersembunyi di sebuah celah,
entah masih di bumi
entah telah bermigrasi ke langit.

mengapa selalu menyuruhku membaca tanpa
pernah mengajari bagaimana mengeja alphabet?
mungkin aku butuh huruf braille sebab aku buta
pada tanda baca di benakmu yang tidak pernah (bisa) berarti apa-apa
setelah kenangan mengusir kita secara terpisah
 kau ke dasar laut dan aku di puncak gunung.

tepat hari ini,
meski telah menulis banyak cerita
aku tetap buta aksara.

maukah menjadi guru bahasa?

***

makassar, 31.3.2013;08.19pm

Tuesday, January 29, 2013

SUKA!


Hanya karena terlalu suka.
Mungkin juga telah (sangat) terobsesi.
Setiap yang klasik itu, selalu elegan.
 ^__^
Jay Chou dan Kwai Lun-Mei


ANTI AGING




















TIDAK ADA ANTI AGING DI LANGIT


akhir-akhir kemarin aku sering
menengadahi langit
membawa lapisan kerutan di jidat untuk
bertemu matahari atau bulan atau bintang atau kerlap-kerlip lampu pesawat terbang
ada pesan ingin kusampaikan
sebab jaringan seluler tak punya jangkauan sejauh itu.
“sebenarnya ada berapa pasang mata yang kausembunyikan dalam dadamu
—yang sering kukunjungi itu?”


aku lebih sering menengadahi langit
membawa semakin banyak kerutan di jidat
lebih berlapis, berlapis-lapis lagi
sayang tidak ada anti aging,
langit hitam sekali.



(AR,Mks,21.1.13;07:23am)


*Ilustrasi diambil dari: http://butterflyinpurple.blogspot.com/2010/07/ape-maksud-mimpi-hari-kiamat.html